KEGIATAN MERDEKA BELAJAR
BERTANGGUNG JAWAB DAN MENYENANGKAN
DENGAN MENERAPKAN FILOSOFIS KI HADJAR DEWANTARA
Fillin Rohkvi Lahurensha, S.Pd
SMAN 1 Karangwareng
Email:
fillinanum@gmail.com
Ki Hadjar Dewantara berpendapat bahwa pendidikan
adalah segala usaha dari orang tua terhadap anak-anak dengan maksud menyokong
kemajuan hidupnya. Diharapkan dengan pendidikan tersebut anak-anak mampu bertahan hidup
dengan membangun interaksi yang baik dengan sesamanya sehingga kebutuhan
hidupnya terpenuhi dengan mudah. Idealnya, pendidikan sudah diberikan sejak
dini supaya nilai yang ada di dalam pendidikan tersebut semakin mudah
diterapkan di usia dewasa. (Siti Shafa Marwah, 2018).
Selama 12 tahun menjalani profesi sebagai guru,
saya mengalami berbagai pengalaman menarik dan bermakna dalam mendidik peserta
didik saya. Hal yang paling berpengaruh adalah cara saya menilai keberhasilan
peserta didik saya selama mengikuti pembelajaran di kelas. Pada awal tahun
mengajar, saya menekankan keberhasilan peserta didik berdasarkan nilai yang
mereka dapat pada saat ulangan harian atau ujian semester. Saya melupakan hal
penting dalam mendidik yaitu menyentuh ruh dari peserta didik itu sendiri.
Pada awalnya, saya beranggapan bahwa peserta
didik yang pintar adalah peserta didik yang mendapat nilai ulangan tinggi. Namun,
saya mengamati bahwa sekeras apapun saya mencoba untuk menjelaskan materi
pelajaran, ternyata hasil yang didapat tidak sesuai dengan bayangan dan harapan
saya.
Saya mencoba untuk menganalisis, apa penyebab
nilai peserta didik yang saya ajar mayoritas dibawah KKM? Akhirnya saya
menyadari bahwa ketika proses pembelajaran berlangsung mental dan psikis
peserta didik tidak dalam kondisi yang mereka dan senang. Ketika saya memasuki
ruang kelas, jelas mereka terlihat tegang. Hal tersebut tentu berpengaruh
terhadap tingkat motivasi dan konsentrasi belajar mereka.
Saya pun mencoba berbagai macam cara, namun
akhirnya saya menyadari bahwa hal paling utama dan penting saat melakukan
proses pembelajaran adalah dengan menyentuh ruh peserta didik terlebih dahulu.
Diawali saat memasuki ruang kelas, saya mengucapkan salam dengan nada yang
ceria, sehingga peserta didik pun menjadi lebih tenang dan santai saat
mengikuti pembelajaran.
Selain itu, hal penting yang kadang diabaikan
oleh saya adalah saya tidak mengenali karakter dan latar belakang peserta didik
saya. Dengan mengenal lebih dalam dan mengetahui kondisi keluarga peserta didik
akhirnya akan memudahkan saya untuk memantau dan menganalisis karakter peserta
didik saat proses pembelajaran berlangsung.
Untuk kondisi pandemi seperti yang saat ini
masih berlangsung, tentu proses pembelajaran yang berlangsung secara bersahabat
akan lebih mudah dierima dan dipahami oleh peserta didik. Peserta didik akan
lebih santai dan bisa berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran dan juga
penuntasan tugas.
Selain cara mengajar yang lebih santai dan bersahabat,
saya sangat menyadari pentingnya pendidikan yang berpusat dan memerdekakan
kodrat yan ada dalam diri peserta didik. Merdeka belajar tersebut pun akan
menumbuhkan rasa bertanggung jawab dalam diri peserta didik. Hal ini
dikarenakan dengan adanya kepercayaan yang diberikan oleh pendidik terhadap
peserta ddiknya, akan memunculkan rasa percaya diri pada peserta didik dalam
megikuti kegiatan belajar mengajar.
Hasil yang diharapkan dari pendidikan pada
akhirnya bukan hanya nilai yang besar saat mengikuti ujian. Tapi juga bagaimana
peserta didik dapat mengipmelemntasikan hasil belajarnya terhadap dirinya dan
terhadap lingkungannya. Saya pribadi berharap peserta didik saya dapat memiliki
sikap peduli terhadap lingkungan tempat tinggalnya. Hal tersebut dapat
diwujudkan dengan tindakan-tindakan kecil tapi nyata seperti membuang sampah
pada tempatnya dan membersihkan lingkungan rumahnya.
Di masa yang akan datang, saya berencana untuk
memetakan karakter dan latar belakang peserta didik. Pada bidang manakah
peserta didik tesebut memiliki inat dan ketertarikan yang lebih? Karena kadang
ada peserta didik yang secara kemampuan akademik tidak begitu baik, namun
ternyata di bidang non akademik seperti atletik atau seni, dia sangat menonjol.
Akhir kata, semoga saya dengan mengikuti program
pelatihan calon guru penggerak ini dapat membawa manfaat bagi diri saya, anak
didik saya, dan juga pihak-pihak yang terkait. Bahwa belajar tak hanya berpusat
pada guru, namun guru juga dapat belajar dari peserta didiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar