Senin, 29 Juli 2019

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Persebaran Flora dan Fauna

A. Pengertian Bisofer

Biosfer berasal dari kata bio yang berarti kehidupan dan sphere atau sphaire yang berarti lapisan atau lingkungan. Jadi, yang dimaksud dengan bisofer adalah lapisan pada permukaan bumi yang cocok dan mendukung bagi kehidupan.

Tebal biosfer ke arah atmosfer adalah 8 km dan 9 km ke arah kedalaman laut. Kehidupan di bumi tidak dapat dilepaskan dari pengaruh biosfer. Karena di dalam biosfer semua makhluk hidup saling berinteraksi satu sama lain. 

Silahkan Anda perhatikan video mengenai sebaran flora dan fauna di dunia berikut:


B. Faktor-faktor yang memengaruhi sebaran flora dan fauna 

Keberadaan flora dan fauna di permukaan bumi dipengaruhi oleh 2 faktor utama, yaitu faktor lingkungan dan faktor sejarah geologi. 

1. Faktor lingkungan 

Faktor lingkungan terdiri dari 2 faktor yaitu faktor lingkungan abiotik (lingkungan tak hidup) dan lingkungan biotik (lingkungan yang terdiri dari organisme). 

a. Lingkungan abiotik 

Lingkungan abiotik sendiri dibagi menjadi faktor klimatik, edafik, hidrologis, dan fisiografis. 

1) Faktor klimatik 

Perbedaan iklim di permukaan bumi mengakibatkan terjadinya variasi flora dan fauna di bumi. Faktor klimatik terdiri dari suhu, curah hujan, kelembaban, dan angin.

a) Suhu
Jenis spesies tertentu memiliki persyaratan suhu lingkungan yang ideal atau suhu optimum bagi kehidupannya. 

b) Curah hujan
Banyak sedikitnya curah hujan akan membentuk karakter yang khas pada flora dan fauna di permukaan bumi. Wilayah yang curah hujannya banyak akan memiliki jenis flora dan fauna yang lebih banyak dan lebih beragam jika dibandingkan dengan wilayah yang curah hujannya lebih sedikit. 

c) Kelembaban
Ada flora dan fauna yang cocok hidup di daerah dengan kelembaban sedikit (contohnya kaktus), lembab (contohnya tebu), bahkan di daerah yang sangat basah (contohnya eceng gondok). 

d) Angin
Angin membantu dalam proses penyerbukan atau pembuahan beberapa jenis tumbuhan. 

2) Faktor edafik 

Faktor edafik menyangkut kesuburan tanah. Terdiri dari humus tanah, ukuran butir tanah (tekstur tanah) tingkat kegemburan, mineral hara (mineral organik), dan air tanah. Semakin subur keadaan tanah disuatu wilayah maka variasi flora dan fauna di wilayah tersebut akan semakin banyak. 

Sebagian besar jenis tanah di Indonesia adalah tanah humus dan tanah vulkanik (berasal dari hasil proses letusan gunung api) yang sangat subur untuk pertumbuhan tanaman. Sehingga, Indonesia memiliki variasi flora yang beragam. 

3) Faktor hidrologis 

Faktor hidrologis menyangkut keberadaan air. Air membantu melarutkan dan mengangkat mineral-mineral dalam tanah sehingga mudah diserap oleh tumbuhan. 

4) Faktor Fisiografis 

Terdiri dari kemiringan lereng dan ketinggian tempat (relief). 

a) Kemiringan lereng
Mempengaruhi arah datangnya sinar matahari. Lereng yang menghadap matahari akan memiliki jenis tumbuhan yang lebih bervariasi dan akan lebih rapat (rimbun). 

b) Relief (ketinggian tempat)
Mempengaruhi suhu secara vertikal, artinya semakin tinggi suatu tempat suhunya akan semakin dingin dan variasi flora dan faunanya akan lebih sedikit. Pada tahun 1889 C. Hart Meeriem, seorang peneliti biologi alam, mengemukakan model persebaran tumbuhan berdasarkan variasi ketinggian pada Gunung San Fransisco. Karena temperatur berubah sesuai ketinggian, maka Meeriem berkesimpulan bahwa tipe tumbuhan pada suatu daerah dipengaruhi oleh temperatur. 

Kemudian dibuktikan pula, bahwa faktor kelembaban ternyata lebih berperan daripada faktor temperatur. Curah hujan yang tinggi dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tanaman besar. Sebaliknya, semakin kita bergerak ke daerah dengan curah hujan rendah tumbuhan akan di dominasi oleh tumbuhan kesil, belukar, padang rumput, dan akhirnya kaktus. 


b. Lingkungan biotik 

Terdiri dari manusia, tumbuhan, hewan, dan bakteri pengurai. 

1) Tindakan manusia 

Tindakan manusia dapat mengubah bentang alam yang sudah ada. Tindakan manusia bisa memberikan dampak positif dan dampak negatif bagi keberadaan dan persebaran tumbuhan dan hewan di permukaan bumi. 

Contoh tindakan positif manusia yang berpengaruh terhadap keberadaan dan persebaran tumbuhan dan hewan di permukaan misalnya, tanah yang tandus dapat diubah menjadi daerah hutan jika ditanami oleh pohon. Sedangkan tindakan negatif manusia misalnya, menebangi hutan sehingga mengakibatkan hilangnya keberadaan flora dan fauna di hutan. 

2) Hewan 

Peranan hewan dalam penyebaran makhluk hidup, misalnya serangga membantu proses penyerbukan. Sedangkan burung, kelelawar, dan tupai dapat membantu penyebaran biji tumbuhan dari suatu wilayah ke wilayah lain.

3) Tumbuhan 

Keberadaan tumbuhan akan berpengaruh terhadap keberadan hewan terutama hewan herbivora karena tumbuhan merupakan sumber makanan bagi hewan herbivora. Selain itu, tumbuhan yang besar akan menjadi pelindung bagi tumbuhan kecil dibawahnya. 

4) Bakteri

Pengurai Bakteri saprofit yang terdapat di dalam tanah dapat membantu menghancurkan sisa tumbuhan dan hewan sehingga dapat menjadi humus yang subur dan bermanfaat untuk tumbuhan di sekitarnya. 


2. Faktor sejarah geologi 

Pada awalnya benua yang ada di bumi terdiri dari satu benua besar bernama Pangea. Pergeseran lempeng benua menyebabkan benua pangea terpecah-pecah menjadi benua-benua seperti sekarang. Pergeseran lempeng tersebut juga mengakibatkan terjadinya perubahan lingkungan. Pada akhirnya perubahan lingkungan ini akan mempengaruhi variasi persebaran flora dan fauna di permukaan bumi. Makhluk hidup yang mampu beradaptasi (menyesuaikan diri) dengan lingkungan baru akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan musnah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PGP-1-Kabupaten Cirebon-Fillin Rohkvi Lahurensha-1.3.a.9. Rancangan Aksi Nyata

 PEMBIASAAN MENJAGA KEBERSIHAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH         Sebagai pengajar Geografi, salah satu tolok ukur keberhasilan saya dalam mengaj...